Posted by : Unknown
Wednesday, February 22, 2017
MAKALAH
ILMU LUGHOH II
“KOMUNIKASI
BAHASA”
Makalah
Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu lughoh II
Dosen
Pengampu : Ani Susilawati.S.S.M.Hum
Disusun oleh :
Nama : Puput Istianingsih
NPM : 1503010005
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAKWAH DAN USHULUDDIN
IAIN METRO
LAMPUNG
T.A. 1438 H/2017 M
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Alhamdulilah karena atas berkat rahmat dan
ridhonya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Ilmu lughoh II yang
berjudul Komunikasi Bahasa dengan baik dan tepat pada waktunya. Dengan
selesainya penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua,
khususnya bagi kami . Kami menyadari bahwasanya penulisan makalah ini sangat
jauh dari kesempurnaan.
Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ani
Susilawati.S.S.M.Hum,selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu lughoh II yang kami hormati karena telah membimbing kami
dalam menyelesaikan tugas makalah ini serta memberikan tugas
makalah ini yang bermanfaat bagi kami.
Metro, 20
Febuari 2017
Puput
Istianingsih
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Bahasa........................................................................................... 3
B. Fungsi Bahasa............................................................................................. 4
C. Hakikat Komunikasi................................................................................... 6
D. Komunikasi Bahasa..................................................................................... 7
E. Keistimewaan
Bahasa Manusia.................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................ 10
B.
Saran.......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebagai alat komunikasi dan alat interaksu yang hanya dimiliki manusia, bahasa
dapat dikaji secara internal maupun eksternal. Kajian secara internal, artinya
pengkajian itu hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu saja,
seperti struktur fonologi, morfologi atau sintaksis. Kajian secara
eksternal berarti kajian itu dilakukan terhadap hal-hal atau faktor-faktor yang
berada diluar bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa itu oleh para
penuturnya di dalam kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan.
Fungsi utama
bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau alat interaksi yang hanya dimiliki
manusia. Di dalam kehidupannya bermasyarakat, sebenarnya manusia dapat
juga menggunakan alat komunikasi lain, selain bahasa. Namun, tampaknya bahasa
merupakan alat komunikasi yang paling baik, paling sempurna, dibandingkan
dengan alat-alat komunikasi lain termasuk juga alat komunikasi yang digunakan
para hewan. Oleh karena itu, untuk memahami bagaimana wujud komunikasi yang
dilakukan dengan bahasa ini, terlebih dahulu akan dibicarakan apa hakikat
bahasa, hakikat komunikasi, kemudian apa dan bagaimana komunikasi bahasa itu,
serta apa dan bagaimana kelebihan dari alat komunikasi lain.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana
ciri-ciri hakikat bahasa ?
2) Bagaimana
fungsi-fungsi bahasa dilihat dari berbagai segi ?
3) Bagaimana
hakikat komunikasi fungsi bahasa ?
4) Bagaimana
fungsi komunikasi bahasa ?
5) Bagaimana
keistimewaan bahasa manusia dibandingkan dengan bahasa lainnya ?
C. Tujuan Penulisan
1) Mengetahui ciri-ciri hakikat
bahasa.
2) Mengetahui fungsi-fungsi bahasa
dari berbagai segi.
3) Mengetahui hakikat komunikasi
sebagai fungsi bahasa.
4) Mengetahui fungsi komunikasi
bahasa.
5) Mengetahui
keistimewaan bahasa manusia dibandingkan dengan bahasa lainnya (bahasa hewan).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Bahasa
Ciri- ciri hakikat bahasa adalah bahwa bahasa itu sebuah sistem lambang berupa
bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi .Bahasa
sebuah sistem artinya bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola
secara tetap dan dapat dikaidahkan[1].
seperti halnya
contoh kalimat “ibu….meng…..seekor….di” , bagi seseorang yang mengerti sistem
bahasa Indonesia maka kalimat itu merupakan sebuah kalimat bahasa Indonesia
yang benar sistemnya. Contoh lain misalnya adalah kalimat “meng ibu se ikan di
ekor dapur” itu bukanlah kalimat bahasa Indonesia yang baik karena tidak
tersusun menurut sistem bahasa .
Sebagai
suatu sistem, bahasa bersifat sistematis yang artinya tersusun menurut suatu
pola tertentu, tidak tersusun secara acak dan sembarang bahasa juga bersifat
sistemis artinya sistem bahasa itu bukan merupakan sebuah sistem tunggal
melainkan terdiri dari sejumlah subsistem, yakni subsistem fonologi, morfologi,
sintaksis, dan laksikon. Dalam sistem bahasa latin penggunaan bentuk kata
sangat penting dan diperhatikan sehingga urutan kata tidak terlalu diperhatikan
sedangkan didalam sistem bahasa Indonesia bentuk kata maupun urutan kata sangat
diperhatikan karena sama- sama pentingnya dan kepentingannya itu
berimbang . Oleh karena itu, sangat lazim jika bahasa bersifat unik artinya
memiliki ciri yang khas yang tidak dimiliki oleh bahasa yang lain dan bersifat
universal artinya memiliki ciri yang sama yang ada pada semua bahasa[2].
Lambang bunyi
bahasa bersifat arbitrer, artinya hubungannya antara lambang dengan yang
dilambangkannya tidak bersifat wajib melainkan bisa berubah dan tidak dapat
dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsep makna tertentu.
Disamping
bahasa bersifat arbitrer bahasa juga bersifat konvensional artinya, setiap
menutur suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang
dilambangkannya .
Bahasa bersifat
produktif artinya dengan sejumlah unsur yang terbatas, namun dapat dibuat
satuaan- satuaan ujaran yang hampir tidak terbatas. Bahasa bersifat dinamis
maksudnya bahasa itu tidak terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang
sewaktu- waktu dapat terjadi perubahan, itu dapat terjadi pada tataran apa
saja, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikon yang tampak jelas
biasanya adalah tataran leksikon . Bahasa itu beragam, artinya meskipun sebuah
bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namum karena bahasa itu
digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan
kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam[3].
Bahasa itu
bersifat manusiawi, artinya bahasa sebagai alat komunikasi verbal hanya
dimiliki manusia. Hewan tidak memiliki bahasa yang dimiliki hewan sebagai alat
komunikasi berupa bunyi atau gerakan isyarat, tidak bersifat produktif dan
tidak bersifat dinamis .
Ciri- ciri
bahasa seperti dipaparkan di atas yang menjadi indikator akan hakikat bahasa
adalah menurut pandangan linguistik umum, yang melihat bahasa sebagai bahasa,
sedangkan menurut pandangan sosiolinguistik bahasa itu juga mempunyai ciri
sebagai alat interaksi sosial dan sebagai alat mengidentifikasi diri.
B.
Fungsi-fungsi
Bahasa
Sudah dijelaskan dibab sebelumnya bahwa bahasa adalah alat untuk
berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan
pikiran, gagasan, konsep, atau perasaan. Wardhaugh (1972: 3- 8),
mengatakan bahwa fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi manusia baik tertulis maupun lisan. Fishman (1972) mengemukakan bahwa fungsi- fungsi bahasa itu antara lain, dapat
dilihat dari segi penutur, pendengar, topik, kode dan amanat pembicara[4].
Dilihat dari segi penutur, bahasa berfungsi personal atau pribadi,
maksudnya si penutur menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya. Dilihat dari segi pendengar atau lawan bicara, maka bahasa itu berfungsi
direktif, yaitu mengatur tingkah laku pendengar . Disini bahasa itu tidak
“hanya membuat si pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang
sesuai dengan yang dimaui si pembicara . Hal ini dapat dilakukan si penutur
dengan menggunakan kalimat- kalimat yang menyatakan perintah maupun rayuan.
Contoh kalimat
:
-
Harap tenang . Ada ujian .
-
Sebaiknya Anda menelepon dahulu .
-
Anda tentu mau membantu kami .
Dilihat dari
segi kontak antara penutur dan pendengar maka bahasa disini berfungsi fatik,
yaitu fungsi menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat,
atau solidaritas sosial .
Dilihat dari
segi topik ujaran, maka bahasa itu berfungsi referensial. Ada juga yang
menyebutkan fungsi denotatif, atau fungsi informatif . Di sini bahasa itu
bersifat sebagai alat untuk membicarakan objek atau peristiwa yang ada di
sekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada umumnya .
Dilihat dari
segi kode yang digunakan, maka bahasa itu berfungsi metaligual atau
metalinguistik, yakni bahasa itu digunakan untuk membicarakan bahasa itu
sendiri, biasanya digunakan untuk membicarakan masalah lain, seperti masalah
politik, ekonomi, atau pertanian . Tapi dalam fungsinya di sini bahasa itu
digunakan untuk membicarakan atau menjelaskan bahasa.
Dilihat dari
segi amanat yang akan disampaikan maka bahasa itu berfungsi imaginatif.
Sesungguhnya, bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan, baik yang sebenarnya, maupun yang cuma imajinasi
(khayalan, rekaan). Fungsi imaginatif ini biasanya berupa karya seni
(puisi, cerita, dongeng, lelucon) yang digunakan untuk kesenangan penutur,
maupun para pendengarnya .
C.
Hakikat Komunikasi
Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau alat interaksi.
Dalam Webster s New Collegiate Dictionary (1981:225) dikatakan:
Communication
is a process by which information is exchange between individuals through a
common system of symbols, signs, or behavior . (Komunikasi
adalah proses pertukaran informasi antarindividual melalui sistem simbol,
tanda, atau tungkah laku yang umum)
Dari batasan di
atas, maka didapatkan tiga komponen yang harus ada dalam setiap proses
komunikasi yaitu :
1.
Pihak yang berkomunikasi, yakni pengirim dan penerima informasi yang
dikomunikasikan yang lazim disebut partisipan.
2.
Informasi yang dikomunikasikan.
3.
Alat yang digunakan dalam komunikasi itu.
Pihak yang
terlibat dalam suatu proses komunikasi tentunya ada dua orang atau dua kelompok
orang, yaitu yang mengirim (sender) informasi dan yang menerima (receiver)
informasi. Informasi yang disampaikan tentunya berupa suatu ide, gagasan,
keterangan atau pesan. Sedangkan alat yang digunakan dapat berupa
simbol/lambang seperti bahasa berupa tanda-tanda seperti rambu-rambu lalu
lintas, gambar, atau petunjuk dan juga dapat berupa gerak-gerik anggota badan[5].
Suatu proses
komunikasi memang sering kali tidak dapat berjalan dengan mulus karena adanya
gangguan atau hambatan. Tiadanya kesadaran dari salah satu pihak merupakan
suatu hambatan.
Komponen ketiga
dalam peristiwa komunikasi adalah alat komunikasi yang digunakan, yaitu bahasa,
tanda-tanda dan gerak gerik tubuh. Berdasarkan alat yang digunakan ini
dibedakan menjadi dua macam komunikasi, yaitu:
(1) komunikasi non verbal dan
(2) komunikasi verbal (komunikasi bahasa).
Komunikasi
nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan alat bukan bahasa, seperti bunyi
peluit, cahaya (lampu, api) dan lain-lain. Sedangkan komunikasi verbal ataua
komunikasi bahasa adalah komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alatnya.
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi tentunya harus berupa kode yang
sama-sama dipahami oleh pihak penutur dan pihak pendengar.
D.
Komunikasi Bahasa
Dalam setiap komunikasi bahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu pengirim
pesan dan penerima pesan.
Ada dua macam
komunikasi bahasa, yaitu komunikasi searah dan komunikasi dua arah. Dalam
komunikasi searah pengirim tetap sebagai pengirim dan penerima tetap sebagai
penerima. Dalam komunikasi dua arah, secara berganti-ganti pengirim bisa
menjadi penerima dan penerima bisa menjadi pengirim.
Sebagai alat
komunikasi, bahasa itu terdiri dari dua aspek yaitu aspek linguistic dan
aspek nonlinguistic. Kedua aspek ini bekerja sama dalam membangun
komunikasi bahasa itu. Aspek linguistic mencakup tataran fonologis, morfologis
dan sintaksis. Ketiga tataran ini mendukung terbentuknya yang akan disampaikan,
yaitu semantic.
Aspek
nonlinguistic mencakup
(1) kualitas
ujaran;
(2) unsur supra
segmental;
(3) jarak dan gerak-gerik tubuh;
(4) rabaan.
Aspek
linguistik dan nonlinguistik tersebut berfungsi sebagai alat komunikasi bersama
dengan konteks situasi membentuk atau membangun dengan situasi tertentu dalam
proses komunikasi.
E. Keistimewaan Bahasa
Manusia
Berikut ini merupakan kelebihan atau keistimewaan bahasa sebagai alat
komunikasi manusia dibandingkan dengan alat-alat komunikasi yang ada pada dunia
hewan.
Ada tiga pakar yang tertarik dalam masalah ini, yaitu Hockett, Mc Neil dan
Chomsky. Keistimewaan bahasa itu adalah sebagai berikut :
1.
Bahasa itu menggunakan jalur vokal auditif.
2.
Bahasa dapat tersiar ke segala arah.
3.
Lambang bahasa yang berupa bunyi itu cepat hilang setelah diucapkan.
4.
Partisipan dalam komunikasi bahasa dapat saling berkomunikasi (interchangeability).
5.
Lambang bahasa itu dapat menjadi umpan balik yang lengkap.
6.
Komunikasi bahasa mempunyai spesialisasi.
7.
Lambang-lambang bunyi dalam komunikasi bahasa adalag bermakna atau merujuk pada
hal-hal tertentu.
8.
Hubungan antara lambang bahasa dengan maknanya bukan ditentukan oleh adanya
suatu ikatan antara keduanya tetapi ditentukan oleh perserujuandiantara para
penutur suatu bahasa.
9.
Bahasa sebagai alat komunikasi manusia dapat dipisahkan menjadi unit
satuan-satuan.
10.
Rujukan atau yang sedang dibicarakan dalam bahasa tidak harus selalu ada pada
tempat dan waktu kini.
11.
Bahasa bersifat terbuka.
12.
Kepandaian dan kemahiran untuk menguasai aturan-aturan dan kebiasaan-kabiasaan
berbahasa manusia diperoleh dari belajar bukan melalui gen-gen yang dibawa
sejak lahir.
13.
Bahasa dapat dipelajari.
14.
Bahasa dapat digunakan untuk menyatakan yang benar dan yang tidak benar, atau
juga yang tidak bermakna secara logika.
15.
Bahasa memiliki dua subsistem, yaitu subsistem bunyi dan subsistem makna.
16.
Bahasa itu dapat kita gunakan untuk membicarakan bahasa itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bahasa
merupakan sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif,
dinamis, beragam, dan manusiawi. Bahasa mempunyai fungsi diantaranya adalah sebagai alat komunikasi manusia baik tertulis maupun lisan . Fishman (1972)
mengemukakan bahwa fungsi- fungsi bahasa itu antara lain, dapat dilihat dari
segi penutur, pendengar, topik, kode, dan amanat pembicara . Oleh karena
itu bahasa manusia merupakan bahasa yang istimewa dibandingkan dengan bahasa
lainnya (bahasa hewan).
3.2 Saran
Kami mengharapkan para pembaca makalah ini dapat memberikan saran atau
kritik yang dapat membangun dan memotivasi kami untuk membuat makalah yang
lebih baik lagi karena kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan
dibandingkan kelebihannya.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,
Abdul dan Leonie Agustina. Sosiolinguistik
Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Abdul Chaer linguistik
umum Awal. Jakarta: Rineka Cipta, 2012
Saleh, Muhammad & Mahmudah. 2006. Sosiolinguistik.
Makassar: Badan Penerbit UNM.
.
[1]
. Abdul Chaer dan Leonie Agustina. Sosiolinguistik
Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.hal.11
[3]
.ibid.hal.13
[4] Abdul
Chaer dan Leonie Agustina. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.hal,15
[5] .
Abdul Chaer dan Leonie Agustina. Sosiolinguistik Perkenalan
Awal. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.hal.19